.
.
Seri Pekerja tahun 1958 ini merupakan seri yang termudah didapatkan, tidak banyak variasi, dan berharga tidak terlalu mahal. Semua pecahan relatif mudah didapatkan termasuk yang berkondisi UNC nya sekalipun kecuali untuk pecahan 500 dan 5000 coklat.
Semua pecahan mempunyai tanda air bergambar kepala banteng dan hanya mempunyai satu variasi kecuali pecahan 5000 violet yang bertanda air garuda pancasila dengan dua variasi.
Pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 rupiah
Relatif mudah didapatkan, berharga tidak terlalu mahal hanya berkisar puluhan ribu rupiah saja. Seharusnya para kolektor pemula tidak akan mengalami kesukaran untuk mengumpulkan yang berkondisi UNC. Khusus pecahan 5 rupiah tidak tercantum tahun penerbitan.
Pecahan 500 rupiah
Merupakan pecahan tersulit didapatkan, apalagi yang berkondisi UNC. pecahan ini adalah kunci dari seri Pekerja 1958. Harga UNC sekitar 1 juta rupiah.
Pecahan 1000 rupiah
Terdiri dari dua variasi, yaitu violet dan merah coklat. Harga UNC keduanya relatif sama yaitu sekitar Rp. 150.000,- walaupun sebenarnya variasi merah coklat agak lebih sukar didapatkan.
Pecahan 5000 rupiah (coklat)
Untuk yang berkondisi biasa sangat mudah didapatkan, tetapi yang berkondisi UNC sangat sulit ditemukan, sehingga pecahan ini mempunyai rentang harga yang sangat lebar. Kondisi biasa bisa dengan mudah dibeli dengan harga cuma puluhan ribu rupiah saja tetapi yang berkondisi UNC bisa mencapai Rp.800.000,- perlembarnya.
Pecahan 5000 rupiah (violet)
Mempunyai gambar yang sangat mirip dengan pecahan 5000 coklat, tetapi mempunyai water mark yang berbeda. Tidak seperti pecahan2 lainnya yang bergambar kepala banteng, pecahan berwarna violet ini bergambar Garuda Pancasila. Sangat mirip dengan pecahan 10.000 (1964).
Terdapat dua variasi water mark, yang pertama ada di bagian tengah dan yang kedua ada di kedua sisi kiri dan kanan. Variasi kedua lebih sulit didapatkan. Pecahan ini biasa ditemukan dalam kondisi yang baik dan berharga UNC sekitar Rp.700.000,-
Variasi pertama, mempunyai water mark Garuda Pancasila di bagian tengah
Variasi kedua mempunyai water mark Garuda Pancasila di bagian pinggir kiri dan kanan
Kesimpulan dari seri Pekerja 1958:
1. Relatif mudah didapatkan dan bernilai tidak terlalu tinggi.
2. Tidak ada variasi nomor seri atau water mark kecuali pecahan 5000 violet
3. Setiap kolektor pemula seharusnya mudah melengkapi seri ini
4. Pecahan UNC tersulit didapatkan adalah 500 rupiah, disusul 5000 coklat dan 5000 violet.
6 comments:
I prefer to treat all the dates of 'manual workers' series as one set. There are '1958', '1963', and '1964'. But it doesn't really make sense to separate them.
The 5 and 100 rupiah were issued in 1959, 100, 500 and 1000 in 1961, 25 and 50 in 1962, and 5000 only in 1963. Then the 10,000 was added dated 1964, but then they changed the colour of the 5,000 in 1965 but still dated 1958.
It's not really sensible to say the 5,000 rupiah '1958' is the same as the earlier notes. In 1958 5000 rupiah would have been a lot of money, but not by 1963. So I just treat all the 'manual workers' as one series by denomination. Otherwise how can I say '5000 rupiah' 1965 ('1958') comes before '5000 rupiah' '1964'?
Memang betul pak apa yang anda jelaskan mengenai seri pekerja di atas, pecahan 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah dan 100 rupiah memang masih mudah ditemukan dan harganya tidak begitu mahal namun semakin lama harganya semakin mahal.
100 rupiah 1958 gambar belakangnya rumah adat mana ya??
Mata uang Rp.5000 pada tahun 1958 terlihat sosok wanita pekerja, yang mana pada gambar itu adalah gambar nenek saya, beliau masih hidup sampai saat ini sebagai pensiunan Peruri, bangga saya menjadi cucunya.
Ricki Kurniawan ST
I have one, 500 rupiah unc
Mantep hehehe
Post a Comment